Langsung ke konten utama

KAMUS 2022 | Merdeka Belajar

  ― artikel oleh Sabrina Sausan (CIRRUS 46) 


    Siapa nih yang pernah dengar tentang kurikulum merdeka? Untuk kamu yang membuntuti perkembangan pendidikan di Indonesia pastinya sudah tidak asing lagi dong dengan Kurikulum Merdeka. Apalagi kalau kamu mengalaminya sendiri.


    Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka? Apa bedanya ya dengan kurikulum yang lain? Sini sini aku bantu jelasin ya!! 


    Kurikulum Merdeka juga dikenal sebagai pembelajaran intrakurikuler (sebanyak 70%) beragam dengan tujuan mengoptimalkan pembelajaran yang diterima dan kokurikuler (sebanyak 30%) berbasis projek. Yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Mungkin kalian bertanya tanya, apa sih yang dilakukan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila? Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mengacu pada nilai lintas disiplin untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar dengan melibatkan rasa disiplin dan tanggung jawab.


    Nah, jadi perbedaannya terletak pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta kurikulum merdeka mengadakan penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik.


    Nah, biasanya pada saat SMA peserta didik sudah bisa menentukan penjurusan yang akan diambil, baik IPA maupun IPS. Tetapi, pada penerapan kurikulum merdeka penjurusan IPA IPS ditiadakan. Di jenjang SMP informatika menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari dan termasuk ke dalam penilaian harian. Di jenjang SD pelajaran IPA-IPS menjadi digabung dan tidak ada mata pelajaran keterampilan karena sudah diwadahi melalui mata pelajaran seni budaya.


    Tujuan dari Kurikulum Merdeka sendiri untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia yang tidak berkembang baik ditambah dengan keadaan pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19 yang meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarkelompok sosial-ekonomi. Dengan tujuan lain agar peserta didik dapat menentukan keterampilan dan bidang yang ia minati sehingga tidak terjadinya kesalah saat mengambil jurusan nantinya.


    Penerapan kurikulum harus melihat kondisi dan kebutuhan pendidikan di Indonesia saat ini agar mencapai kepada indikator keberhasilan yang maksimal.


    Pada Kurikulum Merdeka tentunya terdapat keunggulan dan kelemahannya masing-masing nih guys


    Keunggulan Kurikulum Merdeka yaitu menggunakan metode belajar yang lebih interaktif yang dapat dipilih oleh pengajar sesuai dengan jumlah muridnya dan penyampaian materi yang tidak terburu-buru tapi pasti. 


    Sementara kelemahannya yaitu sistem pengajaran yang kurang dirancang dan terencana untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turning Stress into Your “Secret” Superpower

Artikel oleh Anindya Farahaniya XI-2 (CIRRUS 47) Hai, Sivitas Smansa! Kembali lagi di edisi Blog CIRRUS! Kali ini pembahasannya mungkin cukup familiar dengan apa yang kita alami sekarang, apalagi di masa-masa SMA nih! Pasti seiring berjalannya waktu, beban kita menjadi lebih berat dibandingkan yang sebelumnya kan? Banyak sekali cobaan-cobaan yang dihadapi, ada aja gitu masalahnya. Mulai dari masalah akademis, keluarga, pertemanan bahkan percintaan, rasanya jadi campur aduk dan numpuk aja semuanya menjadi beban pikiran dan mungkin malah berujung stress. Katanya sih masa-masa SMA adalah masa di mana hidup kita jadi super duper roller coaster, banyak plotwist nya! Memang sih hidup harus dinikmati, entah apapun masalahnya kita harus coba untuk hadapi. Tetapi pernah ngalamin gak sih kalau kita itu udah mentok dan buntu banget dengan suatu masalah? Dan jadinya malah bikin stress dan kesehatan mental kita yang terganggu? Nah pas banget blog ini ada untuk memberikan insight tentang hal yang se...

Sparkle Your Way to Success!

 Artikel oleh Queena Dayana X-1 (CIRRUS 48)               Halo, sivitas SMANSA! Kembali lagi bersama blog CIRRUS karya remaja-remaja unik SMANSA! Bagaimana kabarnya, nih, teman-teman semua? Aku yakin teman-teman pasti lagi ngerasa lelah, capek, letih, dan lesu karena SMANSA lagi hectic banget akhir-akhir ini. Meskipun begitu, aku harap teman-teman selalu dalam keadaan sehat, happy, dan luar biasa! Nah, pembahasan blog CIRRUS kali ini, berkaitan dengan ke-hectic-an SMANSA, loh! Waduh, gimana tuh, maksudnya? Teman-teman ada yang bisa tebak nggak, tema blog kali ini tentang apa? Tentunya, pembahasannya nggak jauh-jauh dari problematika yang dihadapi oleh remaja di masa-masa SMA seperti sekarang! Nah, aku yakin, teman-teman sivitas SMANSA pasti punya mimpi yang besar dan keren, dong! Di dalam dunia yang sekarang semuanya serba cepat dan penuh rintangan ini, kita semua punya mimpi besar, termasuk aku! Tapi, teman-teman pernah bertanya-tanya...

When Reality Hits Worse Than a Hangover: It’s Gen-Z’s Survival Guide!

Artikel oleh Naya Shakila XII-8 “When Reality Hits Worse Than a Hangover: It’s Gen-Z’s Survival Guide!”           Hi, Smansa-fellas! Kembali lagi bersama blog CIRRUS karya remaja-remaja unik SMANSA! Gimana nih kabar temen-temen semua pasca liburan sekolah? Ada yang baca ini sambil males-malesan masuk sekolah? atau… males ketemu temen baru sehabis naik kelas? Waktu liburan sudah usai, tapi rasanya... HADUUHHH. Mata kayak dilakban, air pagi serasa duri, maunya sih liat alam dan gedung tinggi, jalan-jalan sambil pakai baju cantik. Eh nyatanya, udah harus balik sekolah, bergelut dengan tugas yang… ADUH! gak ada habisnya. Nah, maka dari itu, Blog CIRRUS kali ini akan membahas mengenai.. “CARA MENGATASI POST-HOLIDAY SYNDROME DENGAN CARA YANG GEN Z CODED BANGET!”           Teman-teman pembaca, sebagai Gen-Z pasti udah akrab banget nih sama feeling ini. Tapi tenang, jangan sampe Post-Holiday Syndrome bikin kita stuck di “delulu” mode p...