― artikel oleh Sabrina Sausan (CIRRUS 46)
Siapa nih yang pernah dengar tentang kurikulum merdeka? Untuk kamu yang membuntuti perkembangan pendidikan di Indonesia pastinya sudah tidak asing lagi dong dengan Kurikulum Merdeka. Apalagi kalau kamu mengalaminya sendiri.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka? Apa bedanya ya dengan kurikulum yang lain? Sini sini aku bantu jelasin ya!!
Kurikulum Merdeka juga dikenal sebagai pembelajaran intrakurikuler (sebanyak 70%) beragam dengan tujuan mengoptimalkan pembelajaran yang diterima dan kokurikuler (sebanyak 30%) berbasis projek. Yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Mungkin kalian bertanya tanya, apa sih yang dilakukan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila? Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mengacu pada nilai lintas disiplin untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar dengan melibatkan rasa disiplin dan tanggung jawab.
Nah, jadi perbedaannya terletak pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta kurikulum merdeka mengadakan penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik.
Nah, biasanya pada saat SMA peserta didik sudah bisa menentukan penjurusan yang akan diambil, baik IPA maupun IPS. Tetapi, pada penerapan kurikulum merdeka penjurusan IPA IPS ditiadakan. Di jenjang SMP informatika menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari dan termasuk ke dalam penilaian harian. Di jenjang SD pelajaran IPA-IPS menjadi digabung dan tidak ada mata pelajaran keterampilan karena sudah diwadahi melalui mata pelajaran seni budaya.
Tujuan dari Kurikulum Merdeka sendiri untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia yang tidak berkembang baik ditambah dengan keadaan pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19 yang meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarkelompok sosial-ekonomi. Dengan tujuan lain agar peserta didik dapat menentukan keterampilan dan bidang yang ia minati sehingga tidak terjadinya kesalah saat mengambil jurusan nantinya.
Penerapan kurikulum harus melihat kondisi dan kebutuhan pendidikan di Indonesia saat ini agar mencapai kepada indikator keberhasilan yang maksimal.
Pada Kurikulum Merdeka tentunya terdapat keunggulan dan kelemahannya masing-masing nih guys.
Keunggulan Kurikulum Merdeka yaitu menggunakan metode belajar yang lebih interaktif yang dapat dipilih oleh pengajar sesuai dengan jumlah muridnya dan penyampaian materi yang tidak terburu-buru tapi pasti.
Sementara kelemahannya yaitu sistem pengajaran yang kurang dirancang dan terencana untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar