Langsung ke konten utama

KAMUS 2022 | Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Terbaru Indonesia

― artikel oleh Aisyah Dwi Kirana (CIRRUS 46)



    Apa yang pertama kali terlintas di pikiran ketika mendengar kata “Kurikulum Merdeka”? 

    Kebebasan pembelajaran? KBM yang mengasyikan? Atau sama sekali gak terpikir apa-apa?


    Menurut Kemdikbud, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang diterapkan di Indonesia dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Di dalam kurikulum merdeka ini juga diterapkan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Pada awalnya Kurikulum Merdeka dirancang untuk mengatasi krisis belajar yang ada di Indonesia. Krisis belajar ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, terutama dalam pembelajaran dasar seperti literasi. Krisis belajar ini juga ditandai dengan ketimpangan kualitas belajar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi di Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan dari Kurikulum Merdeka, maka harus dilakukan pengimplementasian dengan baik. Pengimplementasian ini dapat dilakukan dengan:

  • Pengoptimalan pembelajaran peserta didik.

  • Pembelajaran yang berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill serta karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

  • Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran yang mendalam untuk kompetensi dasar terutama untuk literasi dan numerasi.


    Dalam pengimplementasian atau pengaplikasian Kurikulum Merdeka pasti terdapat keunggulan maupun kekurangannya. Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dan kekurangan dari Kurikulum Merdeka.

  1. Keunggulan Kurikulum Merdeka

  • Lebih sederhana dan mendalam

Karena Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi esensial maka pengembangan kompetensi peserta didik akan lebih berfase.

  • Lebih merdeka

Penghapusan peminatan pada awal kelas X membuat peserta didik lebih mantap untuk memilih pelajaran yang sesuai minat, bakat serta apresiasi mereka di kelas XI.

  • Lebih relevan dan interaktif

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh Kurikulum Merdeka lebih mengedepankan kegiatan proyek yang akan membuat peserta didik lebih aktif untuk mengeksplorasi isu-isu aktual.


  1. Kekurangan Kurikulum Merdeka

  • Kurikulum Merdeka dinilai kurang matang dalam persiapannya

Karena kurikulum ini baru diterapkan di Indonesia maka masih perlu pengkajian dan evaluasi yang mendalam untuk Kurikulum Merdeka agar penerapannya lebih efektif.

  • Kurangnya SDM dan sistem yang belum terstruktur

Perlu dilakukan sosialisasi dan persiapan yang matang agar sistem Kurikulum Merdeka lebih terstruktur dan sistematis. Di samping itu juga harus disiapkan Sumber Daya Manusia/Pengajar yang berkualitas untuk keterjaminan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turning Stress into Your “Secret” Superpower

Artikel oleh Anindya Farahaniya XI-2 (CIRRUS 47) Hai, Sivitas Smansa! Kembali lagi di edisi Blog CIRRUS! Kali ini pembahasannya mungkin cukup familiar dengan apa yang kita alami sekarang, apalagi di masa-masa SMA nih! Pasti seiring berjalannya waktu, beban kita menjadi lebih berat dibandingkan yang sebelumnya kan? Banyak sekali cobaan-cobaan yang dihadapi, ada aja gitu masalahnya. Mulai dari masalah akademis, keluarga, pertemanan bahkan percintaan, rasanya jadi campur aduk dan numpuk aja semuanya menjadi beban pikiran dan mungkin malah berujung stress. Katanya sih masa-masa SMA adalah masa di mana hidup kita jadi super duper roller coaster, banyak plotwist nya! Memang sih hidup harus dinikmati, entah apapun masalahnya kita harus coba untuk hadapi. Tetapi pernah ngalamin gak sih kalau kita itu udah mentok dan buntu banget dengan suatu masalah? Dan jadinya malah bikin stress dan kesehatan mental kita yang terganggu? Nah pas banget blog ini ada untuk memberikan insight tentang hal yang se...

Sparkle Your Way to Success!

 Artikel oleh Queena Dayana X-1 (CIRRUS 48)               Halo, sivitas SMANSA! Kembali lagi bersama blog CIRRUS karya remaja-remaja unik SMANSA! Bagaimana kabarnya, nih, teman-teman semua? Aku yakin teman-teman pasti lagi ngerasa lelah, capek, letih, dan lesu karena SMANSA lagi hectic banget akhir-akhir ini. Meskipun begitu, aku harap teman-teman selalu dalam keadaan sehat, happy, dan luar biasa! Nah, pembahasan blog CIRRUS kali ini, berkaitan dengan ke-hectic-an SMANSA, loh! Waduh, gimana tuh, maksudnya? Teman-teman ada yang bisa tebak nggak, tema blog kali ini tentang apa? Tentunya, pembahasannya nggak jauh-jauh dari problematika yang dihadapi oleh remaja di masa-masa SMA seperti sekarang! Nah, aku yakin, teman-teman sivitas SMANSA pasti punya mimpi yang besar dan keren, dong! Di dalam dunia yang sekarang semuanya serba cepat dan penuh rintangan ini, kita semua punya mimpi besar, termasuk aku! Tapi, teman-teman pernah bertanya-tanya...

When Reality Hits Worse Than a Hangover: It’s Gen-Z’s Survival Guide!

Artikel oleh Naya Shakila XII-8 “When Reality Hits Worse Than a Hangover: It’s Gen-Z’s Survival Guide!”           Hi, Smansa-fellas! Kembali lagi bersama blog CIRRUS karya remaja-remaja unik SMANSA! Gimana nih kabar temen-temen semua pasca liburan sekolah? Ada yang baca ini sambil males-malesan masuk sekolah? atau… males ketemu temen baru sehabis naik kelas? Waktu liburan sudah usai, tapi rasanya... HADUUHHH. Mata kayak dilakban, air pagi serasa duri, maunya sih liat alam dan gedung tinggi, jalan-jalan sambil pakai baju cantik. Eh nyatanya, udah harus balik sekolah, bergelut dengan tugas yang… ADUH! gak ada habisnya. Nah, maka dari itu, Blog CIRRUS kali ini akan membahas mengenai.. “CARA MENGATASI POST-HOLIDAY SYNDROME DENGAN CARA YANG GEN Z CODED BANGET!”           Teman-teman pembaca, sebagai Gen-Z pasti udah akrab banget nih sama feeling ini. Tapi tenang, jangan sampe Post-Holiday Syndrome bikin kita stuck di “delulu” mode p...