― artikel oleh Aisyah Dwi Kirana (CIRRUS 46)
Apa yang pertama kali terlintas di pikiran ketika mendengar kata “Kurikulum Merdeka”?
Kebebasan pembelajaran? KBM yang mengasyikan? Atau sama sekali gak terpikir apa-apa?
Menurut Kemdikbud, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang diterapkan di Indonesia dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Di dalam kurikulum merdeka ini juga diterapkan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Pada awalnya Kurikulum Merdeka dirancang untuk mengatasi krisis belajar yang ada di Indonesia. Krisis belajar ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, terutama dalam pembelajaran dasar seperti literasi. Krisis belajar ini juga ditandai dengan ketimpangan kualitas belajar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi di Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan dari Kurikulum Merdeka, maka harus dilakukan pengimplementasian dengan baik. Pengimplementasian ini dapat dilakukan dengan:
Pengoptimalan pembelajaran peserta didik.
Pembelajaran yang berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill serta karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran yang mendalam untuk kompetensi dasar terutama untuk literasi dan numerasi.
Dalam pengimplementasian atau pengaplikasian Kurikulum Merdeka pasti terdapat keunggulan maupun kekurangannya. Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dan kekurangan dari Kurikulum Merdeka.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Lebih sederhana dan mendalam
Karena Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi esensial maka pengembangan kompetensi peserta didik akan lebih berfase.
Lebih merdeka
Penghapusan peminatan pada awal kelas X membuat peserta didik lebih mantap untuk memilih pelajaran yang sesuai minat, bakat serta apresiasi mereka di kelas XI.
Lebih relevan dan interaktif
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh Kurikulum Merdeka lebih mengedepankan kegiatan proyek yang akan membuat peserta didik lebih aktif untuk mengeksplorasi isu-isu aktual.
Kekurangan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka dinilai kurang matang dalam persiapannya
Karena kurikulum ini baru diterapkan di Indonesia maka masih perlu pengkajian dan evaluasi yang mendalam untuk Kurikulum Merdeka agar penerapannya lebih efektif.
Kurangnya SDM dan sistem yang belum terstruktur
Perlu dilakukan sosialisasi dan persiapan yang matang agar sistem Kurikulum Merdeka lebih terstruktur dan sistematis. Di samping itu juga harus disiapkan Sumber Daya Manusia/Pengajar yang berkualitas untuk keterjaminan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Komentar
Posting Komentar