Langsung ke konten utama

KAMUS 2022 | Kurikulum Merdeka

 ― artikel oleh Siti Aulia Syifa (CIRRUS 46) 


    Kata "Kurikulum Merdeka" tentunya sudah tidak asing lagi bagi peserta didik baru tahun ajaran 2022/2023. Ya, pada tahun ini siswa/i belajar menggunakan Kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka, tidak lagi seperti angkatan sebelumnya yang menggunakan Kurikulum 2013.

    Yang dimaksud dari Kurikulum Merdeka ini adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

    Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Tujuan

    Kurikulum Merdeka Belajar memiliki tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Selama ini, pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Nah, Kurikulum Merdeka Belajar ingin menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Keunggulan 

1. Lebih sederhana dan mendalam

    Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan.

2. Lebih Merdeka

    Bagi peserta didik khususnya jenjang SMA tidak ada program peminatan di SMA sehingga peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru juga diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah pun memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

3. Lebih relevan dan interaktif

    Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kelemahan

- Kurangnya SDM dan sistem belum terstruktur

    Karena Kurikulum Merdeka ini masih baru, pastinya pihak Pemerintah harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang matang. Hal ini bertujuan agar mempunyai sistem yang terstruktur dan sistematis.

Ciri-Ciri

1. Berbasis Projek dan Karakter

2. Fokus pada materi esensial

3. Fleksibilitas bagi guru dan siswa



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turning Stress into Your “Secret” Superpower

Artikel oleh Anindya Farahaniya XI-2 (CIRRUS 47) Hai, Sivitas Smansa! Kembali lagi di edisi Blog CIRRUS! Kali ini pembahasannya mungkin cukup familiar dengan apa yang kita alami sekarang, apalagi di masa-masa SMA nih! Pasti seiring berjalannya waktu, beban kita menjadi lebih berat dibandingkan yang sebelumnya kan? Banyak sekali cobaan-cobaan yang dihadapi, ada aja gitu masalahnya. Mulai dari masalah akademis, keluarga, pertemanan bahkan percintaan, rasanya jadi campur aduk dan numpuk aja semuanya menjadi beban pikiran dan mungkin malah berujung stress. Katanya sih masa-masa SMA adalah masa di mana hidup kita jadi super duper roller coaster, banyak plotwist nya! Memang sih hidup harus dinikmati, entah apapun masalahnya kita harus coba untuk hadapi. Tetapi pernah ngalamin gak sih kalau kita itu udah mentok dan buntu banget dengan suatu masalah? Dan jadinya malah bikin stress dan kesehatan mental kita yang terganggu? Nah pas banget blog ini ada untuk memberikan insight tentang hal yang se...

Sparkle Your Way to Success!

 Artikel oleh Queena Dayana X-1 (CIRRUS 48)               Halo, sivitas SMANSA! Kembali lagi bersama blog CIRRUS karya remaja-remaja unik SMANSA! Bagaimana kabarnya, nih, teman-teman semua? Aku yakin teman-teman pasti lagi ngerasa lelah, capek, letih, dan lesu karena SMANSA lagi hectic banget akhir-akhir ini. Meskipun begitu, aku harap teman-teman selalu dalam keadaan sehat, happy, dan luar biasa! Nah, pembahasan blog CIRRUS kali ini, berkaitan dengan ke-hectic-an SMANSA, loh! Waduh, gimana tuh, maksudnya? Teman-teman ada yang bisa tebak nggak, tema blog kali ini tentang apa? Tentunya, pembahasannya nggak jauh-jauh dari problematika yang dihadapi oleh remaja di masa-masa SMA seperti sekarang! Nah, aku yakin, teman-teman sivitas SMANSA pasti punya mimpi yang besar dan keren, dong! Di dalam dunia yang sekarang semuanya serba cepat dan penuh rintangan ini, kita semua punya mimpi besar, termasuk aku! Tapi, teman-teman pernah bertanya-tanya...

The Art of Social Media: A Teen’s Guide

Artikel oleh Raisha Aulia (CIRRUS 47) Hellour, Sivitas SMANSA!  Balik lagi sama CIRRUS Blog edisi bulan Januari!  Kali ini temanya adalah  “The Art of Social Media: A Teen’s Guide” Sekarang kan udah di tahun 2025, remaja mana sih yang nggak kenal sama media sosial? Dari posting foto sampai ikut trend viral seperti bikin jedag-jedug, trend TikTok, spill outfit , dan yang lainnya. Media sosial udah jadi makanan sehari-hari, terutama buat kita, para remaja. Tapi, meskipun seru dan bisa jadi tempat buat mengekspresikan diri, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan biar tetap aman dan nggak salah langkah. Kuy, simak beberapa tips dari aku biar kamu bisa main media sosial dengan lebih bijak dan tetap enjoy ! 1. Kenali Platform Media Sosial yang Kamu Pake Setiap platform punya vibe-nya masing-masing loh, jadi penting banget buat tau apa yang cocok buat kamu. Aku sebutin nih beberapa platform yang lagi hits: - Instagram: Tempatnya foto kece dan vid...